Tuesday, 20 August 2013
Wednesday, 17 July 2013
Jangan Menyerah Untuk Melawan
Setiap hal yang dilakukan pasti mempunyai maksud dan tujuannya masing-masing. Semua terjadi karena alasan. Kata orang mencintai dengan tulus adalah ketika kita tak mempunyai alasan ketika ada pertanyaaan "Mengapa kita bisa mencintainya?". Tapi bagi saya entah walaupun hanya sedikit hal tersebut awalnya pun pasti beralasan. Alasan-alasan lain yang terkadang membuat diri kita banyak dikasihani oleh diri kita sendiri. Alasan yang terkadang membuat kita hanya mau tapi tak mau bertindak apa-apa. Sedangkan mie instan yang disebut makanan instan pun harus dimulai dari proses memasak air kemudian memasak mie tersebut hingga matang. Walau memang tak selama memasak seperti sedang membuat rendang daging. Namun itu menunjukkan segala sesuatu itu harus dimulai dari proses yang walaupun hanya sedikit tetapi tidak ada yang tahu akan menjadi apa nantinya. Mie instan yang hanya dimasak kurang dari 5 menit saja bisa sama enaknya dengan memakan rendang daging ketika tanggal tua tiba. Hal itu menunjukkan bahwa apapun yang kita lakukan walaupun hanya sedikit itu akan lebih berarti daripada dengan orang yang hanya bisa diam dan terkadang berlagak sudah melakukan banyak hal.
Dulu saya orang yang hanya mau namun tidak mau melakukan apa yang saya mau tersebut menjadi kenyataan. Hanya terus mengkasihani diri sendiri dengan terus bermanja-manja dan berkata bagaimana nanti saja. Namun kalau begitu terus kapan saya berkembang menjadi seseorang yang lebih baik?. Saya masih terus belajar untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik. Manusia yang bisa berguna untuk diri saya sendiri syukur-syukur untuk orang lain. Sekarang saya coba merealisasikan apa yang ada didepan mata saya. Rencana-rencana yang ada dikepala saya, apa-apa yang seharusnya sudah saya kerjakan itu semua satu persatu mulai saya lakukan.
Sedikit bercerita jadi beberapa waktu yang lalu saya ikut salah satu lomba cerpen yang diadakan salah satu penerbit indie. Salah satu teman saya memberi informasi tersebut kepada saya, awalnya saya tidak ingin mengikuti lomba tersebut. Kemudian sampai akhirnya saya melihat draft tulisan-tulisan cerpen yang saya punya di dokumen komputer. Begitu banyak hanya beberapa yang akhirnya saya selesaikan. Melihat dari situ saya coba membaca kira-kira cerita mana yang masuk dengan tema dari lomba cerpen tersebut. akhirnya satu judul cerita saya pilih untuk diselesaikan dan dikirimkan untuk perlombaan tersebut. Cerita yang sudah lama sekali saya buat namun baru sekarang terselesaikan. Singkat cerita pada hari pengumuman pemenang lomba tersebut diumumkan nama saya tak tercantum dari 200 karya terpilih yang akan dibukukan.
Saya merasa gagal!. Harapan karya saya untuk masuk disalah satu dari cerita yang akan dibukukan tidak terwujud. Kecewa itu manusiawi siapapun pernah gagal bahkan penulis best seller sekalipun pernah merasakan naskahnya ditolak penerbit berkali-kali. Hal itu yang kemudian saya coba pahami baik-baik ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti lomba cerpen setelah kemarin saya tahu ada lomba cerpen tapi saya tidak pernah bisa menyelesaikannya. Ini lebih baik beberapa langkah dari sebelumnya, saya lihat draft tulisan saya yang belum rampung berkurang. Saya mempunyai satu cerpen yang penah dilihat dan dinilai walaupun belum sesuai keinginan.
Begitu banyak yang bisa dipelajari dari sebuah kegagalan. Karena gagal namun pernah mencoba itu lebih terhormat daripada gagal karena tak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya ingin terus bersemangat untuk mencapai apa yang ingin saya capai. Satu persatu, perlahan demi perlahan, proses demi proses dan itu hal yang pastinya bermanfaat untuk diri saya sendiri.
Wednesday, 26 June 2013
Jazzy Nite Citos
A free live music entertainment experience every 1st & last Friday of the month.
Photo by Qiqi Nur Indah Sari
Edisi Pertama 7 Juni 2013
Bubu Giri
Eva Celia
Indra Lesmana
Maliq & D'essentials
Saturday, 16 March 2013
Cinta Pertama
Alhamdulillah... ketika baca postingan di blognya Uli Karenzia yang ngadain giveaway "Cinta Pertama" rasanya gak percaya bisa terpilih jadi Tulisan Favorit. Ini pertama kalinya ikutan lomba nulis tentang cerita gitu dan bisa kepilih rasanya haru banget.. Waktu itu sempet ikutan lomba nulis gitu tapi belum menang tapi akhirnya memang benar ya rezeki gak akan pernah ketuker. Jangan dilihat dari hadiahnya tapi lebih ke bagaimana proses itu berjalan. Menghargai hal kecil yang efeknya akan menjadi besar secara bertahap itu yang selalu saya yakini. Terima kasih sudah memilih cerita saya ini dan kalian yang mau membacanya..
Silahkan yang ingin baca ceritanya dibawah sini yaa... :)
Pagi itu begitu cerah tatkala kami datang ke sekolah baru yang akan membawa kami melepas seragam putih merah ini menjadi putih biru. Semuanya terlihat berbeda sepanjang mata memandang aku menemukan orang-orang baru yang belum pernah aku temui sebelumnya. Hanya beberapa teman saja yang aku kenal karena kami sama-sama duduk disekolah dasar yang sama.
Disekolah ini pula tempat pertama kalinya aku melihatmu tepatnya kapan aku tidak tahu. Yang aku ingat kelas kami bersebelahan ketika kelas 7 dulu. Aku sering melihatnya entah sedang berbincang dengan temannya yang lain ataupun sedang duduk didepan kelasnya. Bibirnya kecil merah aku suka kulitnya pun putih, walaupun tubuhnya tinggi kurus.. :)
Perlu aku sebutkan namanya?
Kurasa tidak kau hanya perlu mengetahui ceritanya saja.
Layaknya anak sd yang beranjak menjadi anak smp lumrah rasanya ketika sedang menyukai seseorang. Mungkin aku pun seperti itu bisa dibilang aku sering memperhatikannya setelah pertama kali aku melihatnya. Aku sering memperhatikan ke arah kelasnya yang aku lewati sebelum memasuki kelasku untuk memastikan dia hadir hari ini. Ketika dia sedang pelajaran olah raga aku memandanginya dari dalam kelas. Ketika ia menuju kantin dan melewati kelasku pasti aku menjadi orang pertama yang melihatnya.
Seiring berjalannya waktu beberapa temanku mengetahui akan hal itu. Pernah ketika aku membuat gantungan kunci berinisial namanya lalu teman dekatku memberitahukan kepadanya. Tapi aku yakin ia tidak memperdulikannya. Teman-teman ku yang lain sering menyampaikan salam kepadanya padahal aku tidak pernah memintanya itu adalah becandaan khas kami pada zamannya. Bahkan aku tahu ia ternyata menyukai teman sekelasnya yang juga temanku tapi tidak tahu mengapa aku tetap selalu bisa senang hanya dengan melihat dirinya. Terlepas dari semua cerita tentang dia yang menyukai perempuan lain dan bukan aku. Aku selalu bisa membuat alasan untuk tetap menjawab aku menyukainya ketika ada temanku yang menanyakan apakah aku menyukainya?
Usahaku untuk bisa mengenal dan lebih dekat dengannya aku lakukan salah satunya dengan mengirimkan pesan singkat kepadanya. Aku selalu mengirimkan pesan dengan nomor yang berbeda-beda dan dia pasti selalu tahu kalau itu dariku. Huhh.. mungkin hanya aku satu-satunya perempuan yang suka menganggunya dengan cara norak seperti itu. Tapi tetap saja cara apapun tak bisa membuat aku menjadi lebih dekat dengan dia. Berbicara pun tak pernah saling menyapa apalagi saling bertukar senyum itu juga hanya mimpi.
Sampai akhirnya kami akan lulus kalian tahu dia selalu saja menarik dimataku. Padahal aku tidak pernah benar-benar bisa mengenalnya. Aku hanya menyukainya dari balik jendela kelasku.
Kalian tahu istilah secret admirer? Itu mungkin aku.
Akhirnya kami lulus dibangku smp dan beranjak ke masa putih abu-abu. Aku pernah merasakan jatuh cinta yang sebegitu bisa membuat aku senang kepadanya. Aneh, hal itu tidak pernah lagi aku rasakan kepada laki-laki lain. Di bangku sma aku tidak pernah benar-benar menyukai seseorang sebegitunya seperti aku menyukainya dulu.
Aku yang tidak mau membuka hati atau memang karena rasa penasaran ini.
Aku pikir ini cinta monyet masa smp tapi sekarang aku bisa menyimpulkan kalau ini adalah cinta pertama yang masih aku jaga dengan baik. Saking baiknya aku bahkan tidak pernah merasakan jatuh cinta lagi dan belum ada yang membuat aku berdegup seperti kepadanya. Terkadang aku bingung dia hanya diam tetapi aku bisa sebesar ini mencintainya.
Hal indah yang pernah ia berikan adalah ketika setahun yang lalu aku memberanikan diri mengucapkan selamat ulang tahun melalui pesan singkat kepadanya.
"makasi ya qi udah inget.." balasnya.
Singkat menurut kalian. Tapi panjang untukku karena dari situ aku bisa mengayunkan rasa senang. Setidaknya ia menyebut namaku. Ia mengingat aku, yaa sebenarnya itu biasa. Tapi jika kalian pernah diposisiku aku yakin kalian tahu bagaimana rasanya. Aku hanya menunggu dan menunggu kapan waktu yang tepat untuk menguraikan ini semua. Entah berapa lama lagi aku pun tidak tahu atau mungkin sampai ada seseorang yang bisa membuat aku jatuh cinta lagi.
Sebenarnya seperti mencari sebuah jarum ditumpukkan jerami ketika aku menulis ini. Sulit sekali aneh rasanya kenapa aku masih selalu ingat betul segala tentangnya. Untuk cinta pertamaku yang masih aku cintai sampai saat aku menulis cerita ini.
Xx
Qq
Postingan ini diikutkan dalam rangka memeriahkan GIVEAWAY CINTA PERTAMA Blog Asiknya Menulis
Subscribe to:
Posts (Atom)