Ada helaan napas yang lumayan panjang, setelah akhirnya bisa kelarin Q!Talk volume 4 ini. Setelah mentok sampai di episode ke-3, sesi cerita-cerita ini pun bisa publish juga. Senang banget! Oh, iya sekedar informasi buat kamu yang mungkin belum tahu sesi Q!Talk itu apa, sebenarnya pernah saya bahas sedikit sih di edisi Q!Talk vol 2, tapi boleh deh saya akan coba jelasin di sini.
Jadi, intinya sesi Q!Talk ini sendiri lebih ke sesi cerita-cerita dengan orang-orang yang ada di sekitar saya. Menurut saya, cari inspirasi itu nggak perlu jauh-jauh atau nggak harus melulu ke orang-orang yang sudah besar namanya. Tapi, ternyata orang-orang di sekeliling saya pun banyak banget yang hebat dan menginspirasi. Tentu bahasannya pun disesuaikan dengan masing-masing background narasumbernya. Nah, dari episode Q!Talk 1-4 ini, kebetulan saya memilih banyak teman-teman dekat sebagai narasumber. Alasannya? Karena mereka punya hal-hal baik dan positif yang bisa di share dan mungkin bisa jadi inspirasi juga buat kamu yang baca. Intinya, sih Q!Talk ini sesi ngobrol-ngobrol cantik yang berfaedah (InshaAllah).
Nah, di Q!Talk episode paling anyar ini, saya mau menghadirkan salah satu teman baik saya, yang tak lain dan tak bukan adalah teman waktu saya kuliah juga. Dari awal, saya sempat bilang sama dia, pokoknya sesi ke-4 nanti narasumbernya harus dia. Akhirnya, semua bisa terlaksana dan dia pun banyak sekali cerita-cerita tentang kehidupannya saat ini.
Nuraeni Pratiwi, sosok teman baik yang sudah saya kenal sejak bangku kuliah. Seorang teman yang selalu lantang berbicara tentang mimpi-mimpinya dan meyakini dengan sepenuh hati jika kelak semua itu bisa terwujud. Eni, adalah salah satu orang yang akhirnya menginspirasi saya buat berani juga untuk bermimpi. Sewaktu kuliah dulu, saya selalu takjub saat dia berbicara mengenai rencana-rencana atau mimpi di hidupnya. Hal itu pula yamg membuat saya tergerak untuk juga bisa memiliki sesuatu yang ingin saya raih.
Sosok Eni yang sekarang jauh lebih hebat dan berkembang dari yang saya lihat sewaktu kuliah dulu. Banyak hal yang sudah dia pelajari, coba, dan tekuni. Semua hal itu, agaknya akan sangat menarik untuk dibagi kepada lebih banyak orang. Siapa tahu kamu pun jadi terinspirasi juga! Langsung yuk, kita simak obrolan saya dengan Eni!
Halo Ens, apa kabar? Sibuk apa aja sekarang? Cerita-cerita dong!
Hi, Qiqi. Alhamdulillah baik & sehat wal ‘afiat J
Okay, sekarang gue sedang menjalani peran sebagai seorang
Mahasiswa sekaligus Entrepreneur di bidang keuangan. Alhamdulillah, gue
melanjutkan studi (lagi) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia.
Pekerjaan gue sekarang sebagai seorang Income Protection Specialist untuk membantu
orang-orang mempersiapkan pondasi keuangan yang kuat melalui konsep perencanaan
keuangan.
Nah, kira-kira apa sih Ens yang bikin lo akhirnya memutuskan untuk lanjutin kuliah lagi?
Sejujurnya dari awal masuk D3, tekad gue udah bulat harus melanjutkan
studi S1 lagi. Alasan awalnya sederhana, karena gue mau kesetaraan untuk
standar pendidikan di Indonesia. Tapi begitu gue terjun di industri yang
ternyata jauh lebih kompleks dari apa yang gue bayangkan, gue gak boleh cuma
berpuas diri dengan jadi Sarjana, berkarir as employee nikmati gaji rutin tiap
bulan beserta fasilitasnya. Justru gue berpikir gimana caranya jadi berkat
untuk orang lain & punya kebebasan untuk ngelakuin apa yang gue mau, that’s
why I decided to be an Entrepreneur (walaupun ternyata pas di jalanin, ga
semudah apa yang gue bayangkan juga, tapi satu hal yang gue yakini, ini semua
akan worth it pada akhirnya J).
Sekarang, lo berarti kuliah sambil kerja gitu kan? Susah nggak bagi waktunya?
Iya betul! Susah atau engga, selama ini gue gak mau jawab :p
(gue memutuskan untuk gak ambil pusing karena ini konsekuensi dari pilihan
gue). Capek pasti, bingung juga sering, tapi Alhamdulillah gue punya partner
bisnis yang sangat mengerti kurang dan lebihnya gue. Jadi begitu gue kesulitan,
gue akan dibantu. Untuk akademik sendiri, kampus gue sangat strict dan antar
mahasiswanya lumayan kompetitif jadi keadaan ini yang memaksa gue untuk selalu
komit sama pilihan-pilihan gue, harus persisten sama kedua hal yang lagi gue
jalani. Ada masa-masa gue “drop” tapi gue harus cari cara supaya balik on the
right track.
By the way, lo ambil jurusan apa?
Gue ambil Marketing Management, sebenernya di awal sempet
bingung antara 2 (dua) pilihan Marketing atau Finance. Setelah pergulatan batin
yang panjang akhirnya gue pilih Marketing. Instinct gue mengatakan ini akan jadi
karir jangka panjang gue.
Oh iya, soal penampilan baru lo yang sekarang sudah berhijab. Ceritain dong, kenapa akhirnya lo mutusin dan yakin buat berhijab?
Hmm, panjang nih ceritanya..
Jadi niat untuk berhijab udah muncul dari 2014, tapi gue
masih menunda dengan banyak alasan kayak “nanti kalo ke pantai gue gak bisa
pake baju-baju atau anting-anting gemes dong?", tapi serius ini masih jadi
hot issue yang ada di kepala gue. Sampe akhirnya banyak kejadian di hidup gue
yang bisa dibilang ujian dalam hal keimanan yang ngebuat gue berasa digampar,
terakhir pas gue pacaran beda agama gue bener-bener dikasih pelajaran berharga.
Dari situ gue merasa makin yakin kalo Tuhan memang mau membawa gue ke tempat seharusnya
gue berada.
Di 2016, keinginan gue makin bulat tapi gue belum berani.
Sampai akhirnya gue bertanya ke banyak sahabat-sahabat gue sekedar mendengarkan
alasan mereka semua akhirnya hijrah dan ternyata cerita mereka unik-unik.
Ketika niat itu makin bulat dan gue kepikiran tiap hari,
akhirnya… gue mimpi!
Di mimpi itu, gue lagi dinner bareng partner gue. Gue minta
tolong untuk difoto oleh petugas di resto. Begitu gue pegang hp dan liat
gambarnya, kok kerudungan? Gue sampe berdebat di mimpi kalo itu bukan gue dan mas-masnya kekeh jelasin kalo yang kerudungan itu gue. Gue kebangun dan
deg-degan! Hahaha, kalo inget itu jadi lucu. Mimpi ini sampe gue bahas di
kantor dan semua orang bilang “Ens, itu pertanda”. Tapi lagi-lagi gue denial.
Intensitas gue nanya alasan kenapa orang-orang berhijab makin
sering dan tiap kali mereka nanya ke gue “kapan?”, gue tanpa pikir panjang
jawab, “tahun ini – akhir tahun ini!” setelah ngomong itu gue diem dan ngomong
di dalam hati “en, omongan lo dicatet malaikat loh! Kalo bohong dosa loh!”.
Nah, waktu itu akhirnya gue memutuskan untuk nazar ke diri
sendiri. Gue bilang “Tuhan, kalo aku keterima UI-nya aku pake kerudung tahun
ini juga” JENGJENG!!
Bulan Agustus gue lihat pengumuman kalo gue keterima di UI!!
Seketika yang gue inget langsung ucapan janji gue ke Allah. Ga ada 15 menit,
pikiran jahat di kepala gue bilang “Ens, lo pake kerudung atau engga juga ga
ada yang tau kok! Lagian itu kan cuma ucapan lo ke Tuhan (ga berwujud)”.
Selesai hari itu, setiap hari gue kepikiran janji gue, gimana ya kalo Tuhan
marah sama gue karena gue ga tepati janji, nanti doa gue gak dikabulin lagi, sampai akhirnya gue bergulat batin sendiri.
Sampe akhirnya issue pake hijab ini makin berkecamuk, ada
seorang sahabat gue nanya baik-baik “en, lo kapan pakenya?” reflek gue jawab
“setelah ulang tahun ke 24 insya Allah gue akan pake hijab”. JENG JENG!!
Pas hari ulang tahun gue izin cuti dari kantor untuk staycation. 1 hari setelahnya, gue masuk
kantor dengan berhijab dan sekujur badan gue gemeteran ga berhenti (gue juga
gak tau kenapa) tapi ini gue alamin. Gue takut banget kalo gue belum siap, gimana
kalo tiba-tiba gue ngerasa gerah dan ketakutan terbesar gue adalah gimana kalo
nanti gue pengen buka lagi?!
Dari mulai turun ojek di pintu gerbang satpam, lobby, pintu
masuk, ruang meeting, meja kerja semua orang melukin gue satu-satu dan bilang
“Alhamdulillah, semoga istiqomah ya Ens. Aku ikutan seneng litanya” dan gue
mewek sejadi-jadinya.
Ini pengalaman hidup yang ga akan gue lupa seumur hidup. Di
sini gue belajar, untuk nyoba selalu positive thinking sama Allah. Gue
memutuskan hijrah murni karena gue mau disayang Allah sekarang dan selamanya.
Gue takut banget Dia gak sayang gue dan gak mau jaga dan kabulin doa-doa gue
:”)). I know ini alasan yang terdengar gimana gitu, tapi ini yang menggerakan
gue.
Nah, setelah lo berhijab gimana rasanya? Ada nggak perbedaan yang dirasain di kehidupan lo sekarang?
Banyak banget Qiqiiii..
Gue merasa banyak banget kebaikan yang dateng ke gue dalam
segala aspek. Awalnya gue ngerasa takut gerah karena gue anaknya gampang
keringetan, justru semenjak gue pake kerudung jarang keringetan (ini gue ga
ngerti kenapa). Semenjak gue pake kerudung, justru omongan gue, tindakan gue
mendadak ada filter-nya sendiri. Ini natural terjadi di gue tanpa gue pikirin,
semacam alam bawah sadar gitu. Sekarang gue merasa lebih aman dan sangat nyaman dengan
keadaan gue J
Nuraeni Pratiwi yang gue kenal adalah teman yang pikirannya selalu yakin dan mantap dengan semua mimpi-mimpinya. Buat lo sendiri, apa sih mimpi terbesar saat ini?
Mimpi terbesar gue sekarang adalah
gue pengen banget hidup gue jadi berkat untuk orang lain, keluarga, pasangan,
teman-teman bahkan orang-orang yang gak gue kenal. Gue juga pengen membangun
sebuah keluarga yang kokoh, di mana di dalamnya ada cinta dan kasih, ada
dukungan yang positif, ada cita-cita, ada nyawa untuk perubahan yang lebih
baik.
Apa sih tantangan terbesarnya Ens dalam mewujudkan mimpi-mimpi yang lo punya?
I do every single thing all by myself. Termasuk perubahan hidup yang gue lakukan, itu murni karena kemauan gue. Begitu satu-satunya mentor gue saat itu dipanggil Allah SWT, Papa gue. Gue seperti kehilangan separuh sayap untuk terbang. Sampai hari ini gue mencoba terus bangkit, mandiri, gak blaming sama keadaan, boleh ngeluh tapi ga boleh berlama-lama, boleh nangis tapi dikasih batas waktunya, dan semua tantangan ini gue harus control sendiri dengan sadar bahkan di saat gue lagi “drop”.
Seberapa penting peran orang-orang di sekitar buat bikin lo akhirnya mau berjuang untuk wujudkan semua mimpi yang lo punya?
Anyway, gue selalu diingetin “Kalo lo punya goals, goals itu
harus sexy, yang ngebuat lo selalu bergairah setiap hari untuk mencapainya”
dalam artian, alasan dibalik semua goals itu untuk apa dan siapa? Mama adalah satu-satunya orang tua yang gue
miliki sekarang. Randi adalah partner hidup yang juga mendukung gue untuk
sukses dalam karir dan keluarga (gak boleh ada yang ditinggalin). Mereka adalah
2 (dua) sosok yang selalu ngingetin gue untuk selalu berjuang ke tujuan yang
mau gue capai kalo gue lagi “drop”. Mimpi terbesar gue juga adalah memastikan 2 sosok itu yang
ngerasain pertama kali keberhasilan gue sebagai ungkapan terima kasih.
Nggak bisa diboongin, terkadang kita pernah merasa down atau malah pengennya nyerah aja. Kalau lagi kayak gini, hal apa yang biasanya bikin lo semangat lagi?
Healing time buat gue adalah naik gunung!
Tapi, partner gue selalu bilang “kamu gak bisa selalu naik
gunung untuk healing, waktu berjalan terus hidup gak bisa nunggu kamu untuk
siap”. Dulu gue masih bisa menyisihkan waktu buat menulis (self talk) di blog,
tapi sekarang belum bisa terealisasi lagi. Jadi, biasanya gue makan super enak
untuk ngembaliin mood jelek. Gue baca buku ketika gue gabisa mikir jernih. Dan
yang selalu mujarab, berdoa sama Allah sambil nangis. Biasanya gue akan jadi
lebih tenang dan lebih tau apa yang mesti gue lakuin selanjutnya.
There’s a will, there’s a
way.
Mungkin Qiqi dan temen-temen udah sering banget denger atau baca statement ini,
tapi buat gue ini kaya kekuatan mantra. Setiap kali gue mau berhenti, gue inget
kata-kata ini lagi. Dan inget-inget ini terus sampe dibatas gue ga punya
harapan.
Kapan nulis lagi Ens? Blognya kayaknya penuh jaring laba-laba tuh!
Nah, memang projek gue dalam waktu dekat adalah ngerapihin blog supaya lebih nyaman dibaca oleh publik. Karena konten blog yang lama lebih banyak self talk yang makin kesini gue ngerasa malu sendiri, serasa buku diary dibaca orang. Ditunggu aja ya!
Ada kabar terbaru apa nih dalam waktu dekat ini?
Percintaan. Doain ya Qi, semoga semua persiapannya lancar jaya! ❤
Sebutkan 3 hal yang bikin seorang Eni bersyukur sampai sekarang ini?
- Kasih sayang Allah SWT
- Support dari orang tersayang
- Lingkungan yang positif
Jika dalam waktu dekat ini lo diberi kesempatan buat liburan ke luar kota, lo pilih mau ke mana? Lalu, kalau boleh pilih 4 orang yang mau diajak, lo mau ajak siapa?
Hmm luar kota ya.
Gue mau ke Sumba, gue mau ajak Randi, 1 fotografer sekaligus videografer, 1 make up artist. Ini bukan aji mumpung pre-wedding!!
He’s the best travel partner I ever had, tapi bukan fotografer apalagi MUA yang
baik! Makin ke sini, gue lebih seneng traveling sendiri & go show. Ga banyak haha-hihi, pengen sekedar self talk, bengang bengong
ngebayangin & ngobrolin masa depan yang gue inginkan.
Terakhir nih, apa sih pesan yang mau lo sampaikan buat orang-orang yang mungkin dulu pernah memandang lo sebelah mata?
Thank you so much sudah memandang gue sebelah mata, karena
kalian gue jadi ga pernah menyerah ketika gue lelah J
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Thank you Ens buat cerita-cerita inspiratifnya, semoga lo selalu sukses dan diberikan kemudahan untuk bisa mewujudkan hal-hal yang lo inginkan. Good luck Ens 💛
Nah, buat teman-teman yang baca juga semoga bisa ikut terinspirasi dari obrolan ini. Pokoknya, jangan pernah ragu lakukan hal yang memang lo suka, selagi itu positif. Kuncinya adalah yakin, usaha, sabar, berjuang, dan do'a. Tetap semangat!!
"Because sharing is caring"
Sampai jumpa di Q!Talk berikutnya!
Aneh ya kenapa gw iseng buka blog lu ya qi. Isinya begini lagi, hahaha. Gw juga lagi mantepin diri utk pake kerudung ��. Ngerasa harus udah pake aja. Tapi ya memang prinsip orang beda beda sih soal memakai kerudung itu. Takut ga siap wajar dan masih memilih belum memakai. menurut gw selama diniatkan akan memakainya later, mempersiapkan diri terlebih dahulu juga pilihan yang baik.
ReplyDeleteHai hai Nila, apakah ini pertanda? :) Yap, tiap-tiap orang punya prosesnya masing-masing kok. Semoga cepat disegerakan ya!
DeleteInspiring bgt qi! Ditunggu next Q!talk nya yaaaa qi :-)
ReplyDeleteHaloo Sasa!! Makasih banyak loh udah mampir dan baca :)) Siap, ditunggu ya!
Delete