photo credit: Pesona Indo |
Kalimantan menawarkan banyak tempat wisata yang menarik dengan
menonjolkan wisata alamnya. Kini berwisata ke Kalimantan semakin mudah, karena
banyak maskapai seperti Trigana Air menambahkan rute penerbangannya ke
kota-kota di Kalimantan. Seperti yang kita tahu, sebagian besar wilayah Pulau Kalimantan
merupakan hutan hujan tropis dan banyak kawasan hutan di Kalimantan dijadikan
kawasan cagar alam. Salah satu taman nasional yang banyak dikunjungi wisatawan
terutama wisatawan asing adalah Taman Nasional Tanjung Puting.
Cagar alam sejak jaman Hindia Belanda
Pada awalnya, Taman Nasional Tanjung Puting merupakan suaka
margasatwa yang ditetapkan pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1937. Suaka margasatwa ini memang sejak awal
dikhususkan untuk perlindungan orangutan dan bekantan. Kemudian, pada saat
pemerintahan Indonesia di tahun 70-an, kawasan ini ditata ulang luas batasnya serta
diganti namanya menjadi Suaka Margasatwa Tanjung Puting. Baru pada tahun 1996
kawasan ini diubah fungsinya dan ditunjuk sebagai taman nasional.
Zona Kawasan Taman Nasional
Taman Nasional Tanjung Puting terletak di provinsi Kalimantan
Tengah. Lokasinya berada di dua kabupaten, yakni Kabupaten Kotawaringin Barat
dan Kabupaten Seruyan. Untuk mencapai taman nasional ini tidaklah sulit. Ada
maskapai Trigana Air yang menuju Bandara Iskandar Pangkalan Bun, dan kemudian
dilanjutkan dengan perjalanan darat ke Kumai. Kamu bisa memilih
beberapa alternatif kendaraan seperti taksi, ojek motor, atau angkot. Juga ada
Kapal Pelni sebagai pilihan kendaraan yang langsung menuju pelabuhan Kumai.
Luas wilayah taman nasional ini mencapai 415.000 hektar yang
dibagi menjadi tiga kawasan yang meliputi kawasan suaka margasatwa, hutan
produksi, dan kawasan perairan. Secara pengelolaan, Taman Nasional Tanjung
Puting terbagi menjadi empat zona. Empat zona ini terdiri dari zona inti, zona
rimba yang berupa daratan dan perairan, zona pemanfaatan, serta zona
rehabilitasi.
Ekosistem, vegetasi dan flora, serta fauna
Terdapat beberapa tipe ekosistem yang bisa kamu temukan di
Taman Nasional Tanjung Puting, antara lain hutan tropika dataran rendah, hutan
tanah kering, hutan rawa gambut, hutan bakau dan hutan rawa air tawar.
Keanekaragaman inilah yang menjadi daya tarik Taman Nasional Tanjung Puting di
mata wisatawan dan peneliti. Karena memiliki beragam tipe ekosistem, maka
vegetasi dan flora yang tumbuh juga kaya ragam, mulai tumbuhan epifit dan
paku-pakuan, tumbuhan belukar, hingga jenis tumbuhan berkayu besar.
Jenis fauna yang paling populer dan menjadi tujuan utama para
wisatawan mengunjungi kawasan ini tentu saja orangutan. Namun, di samping itu masih banyak
jenis fauna yang tinggal di taman nasional ini, seperti bekantan, beruang madu,
berbagai jenis burung serta reptil.
Menjelajah kawasan taman nasional
Untuk menyusuri Taman Nasional Tanjung Puting, kamu harus
menggunakan kapal kecil yang oleh masyarakat Kalimantan disebut kelotok. Segala
kegiatan termasuk mandi dan makan dilakukan di atas kapal tersebut selama
wisata berlangsung. Tapi, kamu tak perlu khawatir karena kelotok yang disewakan
ini sudah dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti kasur, meja makan,
bahkan toilet. Bagi wisatawan yang sedang liburan disini namun tidak berniat untuk
menginap, bisa menyewa speedboat dari Kumai untuk berangkat dan pulang pada
hari yang sama.
Berbagai kegiatan bisa kamu lakukan di taman nasional ini.
Dengan ditemani guide, kamu bisa tracking
ke hutan. Jika kamu ingin memberi makan orangutan dan berada lebih dekat
dengan mereka, terdapat tiga camp
yang bisa kamu kunjungi, yaitu Camp Tanjung Harapan, Pondok Tinggi, dan Camp
Lakey. Di ketiga camp ini sejumlah orangutan
dilindungi, dan diteliti, serta banyak orangutan yang telah diselamatkan dari
kebakaran hutan. Para orangutan yang telah diselamatkan ini disembuhkan di area
rehabilitasi.
No comments:
Post a Comment