Wednesday 17 July 2013

Jangan Menyerah Untuk Melawan


     Setiap hal yang dilakukan pasti mempunyai maksud dan tujuannya masing-masing. Semua terjadi karena alasan. Kata orang mencintai dengan tulus adalah ketika kita tak mempunyai alasan ketika ada pertanyaaan "Mengapa kita bisa mencintainya?". Tapi bagi saya entah walaupun hanya sedikit hal tersebut awalnya pun pasti beralasan. Alasan-alasan lain yang terkadang membuat diri kita banyak dikasihani oleh diri kita sendiri. Alasan yang terkadang membuat kita hanya mau tapi tak mau bertindak apa-apa. Sedangkan mie instan yang disebut makanan instan pun harus dimulai dari proses memasak air kemudian memasak mie tersebut hingga matang. Walau memang tak selama memasak seperti sedang membuat rendang daging. Namun itu menunjukkan segala sesuatu itu harus dimulai dari proses yang walaupun hanya sedikit tetapi tidak ada yang tahu akan menjadi apa nantinya. Mie instan yang hanya dimasak kurang dari 5 menit saja bisa sama enaknya dengan memakan rendang daging ketika tanggal tua tiba. Hal itu menunjukkan bahwa apapun yang kita lakukan walaupun hanya sedikit itu akan lebih berarti daripada dengan orang yang hanya bisa diam dan terkadang berlagak sudah melakukan banyak hal.
     Dulu saya orang yang hanya mau namun tidak mau melakukan apa yang saya mau tersebut menjadi kenyataan. Hanya terus mengkasihani diri sendiri dengan terus bermanja-manja dan berkata bagaimana nanti saja. Namun kalau begitu terus kapan saya berkembang menjadi seseorang yang lebih baik?. Saya masih terus belajar untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik. Manusia yang bisa berguna untuk diri saya sendiri syukur-syukur untuk orang lain. Sekarang saya coba merealisasikan apa yang ada didepan mata saya. Rencana-rencana yang ada dikepala saya, apa-apa yang seharusnya sudah saya kerjakan itu semua satu persatu mulai saya lakukan. 
     Sedikit bercerita jadi beberapa waktu yang lalu saya ikut salah satu lomba cerpen yang diadakan salah satu penerbit indie. Salah satu teman saya memberi informasi tersebut kepada saya, awalnya saya tidak ingin mengikuti lomba tersebut. Kemudian sampai akhirnya saya melihat draft tulisan-tulisan cerpen yang saya punya di dokumen komputer. Begitu banyak hanya beberapa yang akhirnya saya selesaikan. Melihat dari situ saya coba membaca kira-kira cerita mana yang masuk dengan tema dari lomba cerpen tersebut. akhirnya satu judul cerita saya pilih untuk diselesaikan dan dikirimkan untuk perlombaan tersebut. Cerita yang sudah lama sekali saya buat namun baru sekarang terselesaikan. Singkat cerita pada hari pengumuman pemenang lomba tersebut diumumkan nama saya tak tercantum dari 200 karya terpilih yang akan dibukukan.
     Saya merasa gagal!. Harapan karya saya untuk masuk disalah satu dari cerita yang akan dibukukan tidak terwujud. Kecewa itu manusiawi siapapun pernah gagal bahkan penulis best seller sekalipun pernah merasakan naskahnya ditolak penerbit berkali-kali. Hal itu yang kemudian saya coba pahami baik-baik ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti lomba cerpen setelah kemarin saya tahu ada lomba cerpen tapi saya tidak pernah bisa menyelesaikannya. Ini lebih baik beberapa langkah dari sebelumnya, saya lihat draft tulisan saya yang belum rampung berkurang. Saya mempunyai satu cerpen yang penah dilihat dan dinilai walaupun belum sesuai keinginan. 
     Begitu banyak yang bisa dipelajari dari sebuah kegagalan. Karena gagal namun pernah mencoba itu lebih terhormat daripada gagal karena tak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya ingin terus bersemangat untuk mencapai apa yang ingin saya capai. Satu persatu, perlahan demi perlahan, proses demi proses dan itu hal yang pastinya bermanfaat untuk diri saya sendiri.

6 comments:

  1. Aku juga pernah ikut lomba nulis, lolos seratus dari duaribuan naskah.. Tapi gak lolos 30 yang diterbitin. Saingannya keren-keren sih :(

    Tetep semangat ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. yaaaa kita harus tetap semangat :-) terima kasih banyak sudah mau membaca :))

      Delete
  2. Kegagalan itu nggak pernah ada buat mereka yang mau berusaha. Kegagalan itu cuma buat mereka yang nggak pernah mau mencoba ^.^

    Nice post :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. benar sekali dan saya bersyukur karena mau terus mencoba.. terima kasih banyakk yaaa :))

      Delete
  3. tidak mencoba itulah yang membuat menyesal. menyesal yang lebih besar durasakan saat tua nanti.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yaap betul sekalii :-) makasi banyak yaa udah mau baca dan mampir :))

      Delete